Kamis, 23 November 2017

ROLE PLAY KB MAL

ROLE PLAY KELUARGA BERENCANA
TENTANG KONTRASEPSI “MAL”

       Pada suatu hari di Desa Kamboja terdapat sepasang suami-istri yang sudah memiliki dua orang anak dan baru saja dikaruniai seorang anak laki-laki lagi. Sepasang suami-istri tersebut merasa bahagia dengan kelahirannya bayi baru mereka, begitu pula yang dirasakan oleh anak-anaknya yang lain.
       Suatu malam sepasang suami-istri itu pun berdiskusi untuk menggunakan alat kontrasepsi untuk mengatur jarak kelahiran anak mereka, karena anak kedua mereka belum genap satu tahun tapi anak ketiga sudah lahir lagi.
Istri        :    “Ayah, jarak kelahiran anak kita terlalu dekat yah”
Suami    :    “Maksudnya gimana bu”
Istri        :    “Gini loh yah, si Hana belum genap satu tahun si Harun udah ada, apa enggak terlalu deket ya jarak kelahirannya?”
Suami    :    “Oh, iya sih bu. Terus gimana lagi? Anak itu titipan dari tuhan loh bu, harus di syukuri”
Istri        :    “Iya bener sih yah, anak itu anugerah buat kita, tapi ini terlalu dekat, kasihan Hana belum tuntas di rawat sekarang harus ngerawat Harun sekaligus. Oh iya yah, dulu ibu pernah ikut penyuluhan di posyandu materi penyuluhannya tentang KB yang gunanya untuk mengatur jarak kehamilan yah”
Suami    :    “Terus itu gimana bu?”
Istri        :    “Ibu juga lupa si yah, yang ibu inget itu alatnya ada yang disuntik 1 bulan, 3 bulan, pil terus ada susuk sama spiral”
Suami    :    “Terus ibu mau pakai yang mana?”
Istri        :    “Kayaknya repot semua deh yah, ada nggak ya KB tanpa alat gitu?”
Suami    :    “Dari pada ibu bingung mending besok pagi kita kerumah bidan aja kita tanya caranya gimana ber-KB tanpa alat bu”
       Keesokan harinya, suami-istri itupun berkunjung ke klinik Bidan Praktik Mandiri di Desa Mawar, untuk mengkonsultasikan Kontrasepsi apa yang tepat untuk mereka gunakan.
Bidan     :    “Selamat pagi Bapak, Ibu bagaimana kabarnya hari ini? Mari bu, pak masuk dulu” (sembari mempersilahkan duduk)
Istri        :    “Iya bu bidan, terima kasih”
Bidan     :    “Perkenalkan bu nama saya Bidan Eka, dengan Ibu dan Bapak siapa ya?”
Istri        :    “Saya Ibu Tami dan ini suami saya Pak Rio”
Bidan     :    “Oh baik Ibu Tami dan Pak Rio, ada yang bisa saya bantu?”
Istri        :    “Begini bu bidan, semalam saya dan suami saya membicarakan tentang jarak kelahiran anak kami yang terlalu dekat”
Suami    :    “Dan sekarang Istri saya mau pakai KB tapi gak mau pakai alat bu bidan, memang nya ada ya?”
Bidan     :    “Sebelumnya ibu sudah pernah ber-KB?”
Istri        :    “Belum pernah bu bidan, saya takut dengan suntikan”
       Bidan pun mengambil Alat Bantu Pemilihan Kontrasepsi yang berbentuk kalender dan menunjukkan kepada pasiennya.
Bidan     :    “Baiklah Ibu tami dan bapak rio, ini adalah Alat Bantu Pemilihan Kontrasepsi. Di dalam ini saya akan menjelaskan tentang apa itu alat kontrasepsi dan berbagai metode alat kontrasepsi”
       Bidan Eka pun membuka lembaran ABPK dan menjelaskan apa itu Kontasepsi dan metode apa saja yang dapat dipilih dari kontrasepsi.
Bidan     :    “Ibu, KB merupakan suatu program pemerintah yang berguna untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk dan menghasilkan kelahiran yang bermakna. Ada berbagai metode kontrasepsi bu, mulai dengan menggunakan alat dalam jangka waktu yang panjang seperti IUD dan Impan ada juga dalam jangka waktu pendek seperti Pil, Suntik dan Kondom, dan satu lagi ada cara yang alamiah bu tanpa menggunakan alat salah satunya adalah Metode  MAL seperti yang ibu inginkan”
Istri        :    “MAL? Apa itu bu bidan?”
Bidan     :    “MAL atau Metode Amenorrhea Laktasi adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif, artinya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman apapun. MAL ini efektif jika
1.    Menyusui secara penuh (full breast feeding) pemberian lebih dari 8 kali sehari.
2.    Belum haid
3.    Umur bayi kurang dari 6 bula
Cara kerja KB MAL ini adalah meneka ovulasi sehingga ibu tidak mendapatkan menstruasi.
Istri        :    “Keuntungannya ini dari kontrasepsi yang lain apa bu bidan?”
Bidan     :    “Sangat banyak sekali Ibu Tami keuntungan MAL ini, dari segi kontrasepsinya MAL ini sangat efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada efek samping, bebas biaya dan tidak perlu pengawasan medis. Selain itu bayi mendapatkan kekebalan dari ASI, dan asupan gizi yang sempurna dari ASI, untuk ibu pun dapat segera menghentikan perdarahan, mengurangi resiko anemia dan dapat mempererat rasa kasih sayang antara ibu dan bayi”
Suami    :    “Banyak sekali ya manfaatnya”
Bidan     :    “Benar pak, namun ada keterbatasan menggunakan KB MAL ini bu”
Istri        :    “Maksudnya gimana bu bidan?”
Bidan     :    “Keefektifitasannya hanya sampai kembalinya haid dan tidak melindungi dari Infeksi Menular Seksual”
Istri        :    “Oh seperti itu bu bidan, berarti semua ibu yang belum mendapatkan menstruasi bisalah ya pakai MAL ini?”
Bidan     :    “Benar bu, tapi ada yang perlu diperhatikan lagi, MAL ini tidak bisa di gunakan oleh ibu yang tidak menyusui secara eksklusif dan bayinya sudah berumur 6 bulan. Untuk mendukung keberhasilan metode ini maka ada beberapa hal penting untuk diketahui seperti frekuensi menyusui tanpa jadwal, cara menyusui yang benar, dan memastikan bayi tidak makan dan minum selain ASI”
Istri        :    “Ternyata tidak terlalu repot ya, mudah juga digunakan. catatannya hanya tidak boleh dapat menstruasi selama 6 bulan kan bu bidan?”
Bidan     :    “Benar sekali ibu”
Istri        :    “Tapi bu bidan kalau saya sudah menstruasi sebelum 6 bulan gimana?”
Bidan     :    “Kalau begitu perlu kita pertimbangkan untuk menggunakan alat kontrasepsi lain bu tami”
Suami    :    “Kalau anak saya sudah lewat dari 6 bulan gimana?”
Bidan     :    “Seperti yang saya bilang tadi pak, kalau begitu perlu kita pertimbangkan lagi untuk menggunakan metode lain, tapi bayinya tetap diberi ASI selama 2 tahun”
          Suami-istri pun mengangguk-angguk yang tandanya sudah mengerti dengan penjelasan bidan.
Bidan     :    “Apakah Ibu dan Bapak sudah mengerti dengan metode kontrasepsi ini? Atau ada yang ingin ditanyakan lagi”
Istri        :    “Sudah bu bidan, saya sudah mengerti. Saya akan menjaga asupan gizi saya dan memikirkan hal-hal positif supaya ASI saya lancar dan bisa pake MAL ini”
Bidan     :    “Alhamdulillah, semoga berhasil bu ya, bapak jangan lupa untuk selalu mendukung ibu, dan semoga ibu dan bayi serta keluarga selalu dalam keadaan sehat”
Istri        :    “Iya bu bidan, terima kasih atas informasinya”
Suami    :    “Baik bu bidan, terima kasih penjelasannya, kami pamit pulang ya”
Bidan     :    “Oh iya jangan lupa untuk kunjungan ulangnya ya bu, minggu depan. Mari bu, pak saya antarkan ke depan”.
                Setelah Ibu Tami dan Pak Rio pulang, Bidan Eka pun melakukan pendokumentasian Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana dengan KB MAL di klinik nya. Bidan Eka menulis data subyektif dan objektif yang di dapat nya dari tanya jawab dan hasil pemeriksaan pada Ibu tami.